Rabu, 10 Juni 2009

Mencari Pembenaran ( tidak lazim )

Adakalanya kita menyadari keterbatasan sebagai manusia yang banyak kekurangan, lupa, emosi atau sisi lain yang kiranya dapat kita jadikan sebagai pengingat di kala kita perlu untuk mengingatnya. Seiring berjalannya waktu, para handai taulan menyelami arti yang mereka miliki jika pada saatnya tiba mereka akan berbagi dengan apa yang telah mereka miliki sejatinya sejak dini. Lalu, apakah akan kita pertentangkan apabila ilmu yang telah didapatkan menjadi skenario yang perlu dipertanyakan bila ketidaksesuaiannya itu tidak berterima. Perlukah kita mencari makna pembenaran dengan apa yang telah kita miliki? setiap displin ilmu sering terjadi pertentangan, apalagi bila kita mempunyai argumen yang pantas jika ia merasa benar. perlukah dipertanyakan? Segala sesuatunya kadang kita perlu memiliki hati nurani yang rasanya bisa memberikan toleransi tentang apa yang sedang dijalani dan dirasakan.