Jumat, 17 Juni 2011

Konsepsi & Instruksi Tak Jelas

Kantuk Mata Sudah Biasa...
Apalagi Yang Namanya Jatuh Cinta...
Pada Pekerjaan...
Atau Pada Lawan Jenis...
Definisi Di Sini Harus Diseragamkan...
Agar Tidak Salah Persepsi...
Apalagi Analogi...
Tensilan Ulasan Makna Belum Dapat Menerjemahkan Makna Sesungguhnya...
Pada Buaian Hampa Tanpa Rasa...
Hanya Berserah Pada Lumbung Jiwa...
Semakin Tertekan...
Semakin Berontak Sampai Titik Darah Penghabisan...
Apa Yang Dilakukan...
Masih Terkungkung Oleh Perilaku Lama Orang Yang Berpengalaman...
Dan Merasa Digdaya Kuasa Atas Nama Jam Terbang...
Senyum Kecut Tersungging Agak Miris...
Meratapi Tingkah Polah Raja Riak Wajah...
Mengerdilkan Rekat Tanggung Jawab Memang Menjadikannya Salah Sasaran...
Menunggu Gertakan Yang Membangkitkan Rentetan Rongga Aliran Darah...
Ayo...
Kamu Tidak Seperti Yang Ku Kira...
Lama - lama Jengah Dibuatnya...
Tersadarkan Oleh Lamunan...
Bahwa Itu Hanya Sebuah Perumpamaan...
Dislokasi Turbulensi Yang Sarat Akan Pinangan Kritik Tajam...
Mendengarkan Sebelah Menyebelah...
Hingga Kita Tahu Siapa Yang Salah...

Selasa, 14 Juni 2011

Romantika Masa Semenjana

Aroma Kegirangan Kembali Terkuak Pada Satu Sisi Mata Hati
Mengalirkan Nada Sumringah Yang Menggeliat Riuh Rendah
Paparan Kronologis Terasa Asing Kembali
Memuntahkan Amarah Yang Lama Terpendam

Luruh Itu Pasti Bukan Hanya Sematan
Tertelungkup Pada Suatu Keadaan
Yang Membuatnya Tersadarkan Akan Masa Bebal
Diam Bukan Suatu Jawaban

Apalagi Yang Perlu Diciptakan
Jika Hanya Menorehkan Tinta Darah Kegelapan
Susuri Indahnya Cahaya Bathin
Pada Remang Hampa Kehidupan

Konstelasi Jiwa Merapat Pada Cahaya Pudar
Yang Menjadikannya Sumbut Dengan Keadaan
Jadi Perlu Pergerakkan Pada Olah Rasa
Menjadikannya LEBIH SEGAR Seperti Sedia Kala

Masa Itu Memang Sangat Unik
Romantik Tapi Hanya Sementara
Luas Lapang Dada Bukan Yang Utama
Tapi Memberikan Arti Makna Yang Sesungguhnya

Menyesali Yang Terjadi Seperti Punguk
Tidak Pernah Berakhir Penantian
Tertawa Bebas... Senyum Simpul
Memberikan Makna Yang Sesungguhnya... Wasallam...

Senin, 13 Juni 2011

Cinta Yang Tertambat Pada Biduk Dan Singgah Di Persimpangan

Arahan Yang Menjembatani Langkah Terperangkap Peluh Nan Rapuh
Lugu Dan Tulus Hadir Menyertai
Komposisi Rasa Seakan Campur Aduk Tak Menentu
Seperti Adonan Kue Yang Tak Jelas

Kultur Yang Sedari Dulu Hinggap Dalam Pelukan
Seakan Tidak Memberikan Perlawanan Yang Berarti
Hanya Singgah Dan Berlalu Untuk Pergi

Muatan Enklitika Hanya Bersifat Sementara
Lumrah Atau Biasa Saja
Deskripsi Awal Bukan Padanan Yang Setimpal
Dengan Apa Yang Telah Didapatkan

Semua Berlalu... Pergi... Dan Datang Kembali
Seperti Rotasi Sumbu Waktu Menjelajahi Ruang Makna
Jika Hanya Bersandar Pada Dunia Khayali
Sungguh Dinanya... Dan Sangat Sia - sia Belaka...

Menepiskan Refleksi Keadaan Logis
Separuh Simultan Ikut Luruh
Terbuai Dalam Aroma Citra Rasa Yang Handal
Tertikam Racun Belati Kosa Kata

Pada Saat Yang Bersamaan
Kita Akan Hadir Pada Dimensi Yang Sama
Terekatkan Pada Sosok Jiwa Yang Terpatri Laksana Surga
Akan Megahnya Rasa Yang Tak Akan Mungkin Hilang Untuk Selamanya...