Senin, 17 September 2012

Di Sini Panas Sudah Biasa, Bukan?

Jakarta, 13September'12


Panjangnya Kepentingan Terhampar Di Sini,
Mulai Dari Pria Berdasi & Berjas,
Menenteng File Tebal, Sambil Berbicara Dengan Mimik Serius Bersama Koleganya.
Di Sudut Ruang Itu Nampak Wanita Bergaun Putih Berambut Panjang & Berparas Ayu Menenteng Buku Tebalnya,
Dan Akhirnya Duduk Di Samping Kananku Kini.
Dunia Ini Penuh Dengan Kepentingan, Bisa Jadi Lawan Atau Kawan.
Apa Yang Akan Segera Terjadi?
Keadaan Ini Membuatku Bertanya...
Beginikah Cara TUHAN Membukakan Mata Hatiku Tentang Kehidupan Yang Terjadi Saat Ini?
Sekumpulan Pria Bersorban & Memakai Pakaian Serba Putih Menunggu Waktu Demi Waktu Proses Yang Dijalani...
Saya Bertanya Pada Diri Sendiri, Mengapa Saya Begitu Tegangnnya?
Seperti Akan Melakukan Ujian Sidang Skripsi Saja Nampaknya.
Hiruk Pikuk Terdengar Sayup Sayup Obrolan Yang Membuat Kantuk...
Hayo Segera Mulai, Hamba Sudah Nampak Lelah...
Masih Kulihat Si Mbak Yang Bergaun Putih Itu, Masih Asyik Membaca Buku Undang Undang & Hukum
Tentang Minyak Bumi, Pertambangan Dan Gas.
Oh Ternyata Dia Tim Advokasi Yang Sedang Menyelesaikan Kasus Perusahaan Besar Di Tanah Air...
Cckckckckckck... WHAT'S THE HELL!!!
DIsebalah Kiriku Om Polisi Sedang Asyik Khusyuk Mengobrol Dengan Aparat Kejaksaan...
Terdengar Perkataan " Kan Bagusnya Uang Dulu... Blablablabala..." Entah Apa Yang Dibicarakan *#\"!?+
Semakin Tegang... Dan Menegangkan...
Nah, Baru Datang Nih Reporter & Wartawan Dari Sebuah Televisi Swasta.
Sepertinya Bakal Ada Peristiwa Besar Dalam Liputannya.
Waktu Segera Bergerak Maju, Memasuki Ruangan Ini Terasa Lain,
Perdana Pasti Bukan Hal Biasa, Dibiasakan Juga Belum Tentu Dapat Dilalui Dengan Sabar.
Yang Mulai Segera Membuka Agenda Hari Ini, Sang Penuntut Sudah Hadir Dengan Seragam Nan Rapi.
Sang Pembela, Entahlah, Tak Ada Satupun Yang Ada Di Sana.
Kursi Pesakitan Nampak Terdiam Membisu. Siapa Hendak Terdahulu Duduk Di Situ?
Memang Ada Istilah, Lebih Baik Wanita Yang Lebih Dahulu, Dan Memang Benar, Yang Dipanggil Ibu Muda Dengan Wajah Lusuh Rambut Ikal Terikat Singkat.
Mengikuti Acara Ini Menjadikan Pengalaman Berharga Dalam Hidup, 
Untuk Pertama Kalinya Menghadiri Acara Seperti Ini.
Mengingatkan Kita Akan Hal Yang Tak Boleh Kita Lakukan, Yang Akan Mengakibatkan Keluarga Menjadi Korban Dari Perbuatan Yang Tak Pantas. 
Ketuk Palu Terdengar Kurang Mantap, Mungkin Karena Suasana Ruangan Yang Penuh Sesak Orang Orang.
Sang Penuntut Menyampaikan Berita Dakwaan, Membuat Sang Terdakwa Nampak Tersontak Kaget Dengan Hukuman Yang Diberikan.
"Maaf Yang Mulia, Saya Keberatan Dengan Hukumannya, Saya Punya Dua Anak Masih Kecil Kecil.
Gimana Anak Anak Saya Nanti" Ujarnya Dengan Penuh Harap.
Yang Mulia Terlihat Begitu Bersahaja, Dan Bukan Merasa Iba, 
Tapi Bijaksana Sebagai Layaknya Manusia, Punya Hati Nurani.
Setelah Dipertimbangkan, Akhirnya Hukumannya Diringankan.
Riak Wajah Si Ibu Muda Sedikit Senang, Dan Menerima Putusan Walau Dengan Berat Hati.
57Juta Untuk Satu Tahun Dua Bulan. Bagaimana Menurut Anda?
Jakarta Memang Panas Dan Tandus Siang Itu. Tapi Di Sini Memang Sudah Biasa, Bukan?
Jadi Harus Membiasakan Dengan Situasi Seperti Ini.
Biarlah Yang Tak Terungkap Menjadi Rahasia Besar Dalam Hidup, Hanya Mengambil Hikmah Yang Terbaik Agar Jalan Tak Pernah Salah Untuk Melangkah.
Jakarta Memang Berat, Tapi Itulah Hidup, Di Manapun Kau Berada Semua Pasti Sama. Wassalam.