Minggu, 26 Juli 2009

Tulang rusuk atau teman hidup?

Manusia telah tercipta untuk saling berpasang-pasangan, menyayangi, mengasihi, dan melindungi. Tapi, saya hanya bisa menyampaikan cinta antara pria dan wanita, karena agama saya melarang hubungan antara sesama jenis, baik lelaki atau perempuan. terserah orang yang membaca ini tak suka, silahkan!!!!! Saya sangat tidak respek terhadap hubungan seperti itu!!!

Kembali ke koridor awal, alangkah indahnya hidup jika cinta dapat menaungi hari- hari, setiap detik,menit, jam, hari atau bulan bahkan bertahun-tahun kita resapi cinta yang telah Tuhan anugerahkan pada kita selaku umat manusia.

Suka duka dapat kita rasakan bersama, meski ada konflik pertentangan rasa, emosi, atau hal sekecil apapun bisa mengakibatkan sebuah pertengkaran. dimanakah gerangan logika manusia pada saat itu?

Kita tidak akan menyadari mengapa semua itu bisa terjadi? Terbesit rasa, bahwa manusia pada saat tertentu, pasti mengalami fase low contact atrraction, dan tanpa disadari pula, semua pasti akan berlalu.

Memaknai arti teman hidup, bilamana yang telah kita jalani menyusuri relung-rekung jiwa, hati, rasa dan suka duka, kita hanya bisa meyakini dan menyadarkan, bahwa Tuhan sebagai Maha Segalanya, sangatlah bijaksana menciptakan kita secara sempurna, terkadang kita sebagai umatnya, merasa "aku makhluk tak sempurna...." Alangkah naifnya manusia memberikan pernyataan demikian. Kita tercipta secara utuh mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala, mau apalagi!!!!! kadang kita sebagai umatnya, tidak bisa mengucapkan rasa syukur apa yang telah Dia berikan.

Sekali lagi, syukuri apa yang telah kau jalani, Tuhan menciptakan pendamping hidupmu, yang merupakan bagian dalam hidupmu, sekaligus wanita tercipta dari tulang rusuk pria yang telah kau berikan pada pasanganmu untuk menemanimu hingga akhir menutup mata. Amin