Jumat, 08 Mei 2009

Plagiat, penjiplak, pengekor, atau pemuja?

Beberapa waktu yang lalu, sy mendapat note dari teman tentang beredarnya kabar tentang plagiat, atau penjiplak musik yang sekarang lagi ramai dibicarakan orang. Semalam saya menonton tayangan bukan empat mata, yang menghadirkan band yang dimaksud di atas. Bukan berarti memberikan dukungan atau motivasi, sebenarnya beda tipis ngak sih antara referensi musik yang disukai dengan menjiplak karya orang??? Ini sebenarnya bukan perkara baru, dulu saat ahmad dhani dicekal gara-gara menggunakan kata-kata ardjuna mencari cinta, lalu mungkin teman2 yang sadar ketika potret masih bersama ari ayunir, musik mereka sempat mengadopsi band luar, weezer (lagu bagaikan langit - potret), lalu ku katakan dengan indah - peterpan, mungkin sebagian orang ngak ngeh, intro lagu tersebut mirip dengan band cocteau twins - caroline finger's, tapi adakah yang tahu? menyoal lagi melodi gitar lagu bertahan - five minutes, setelah jeda reff, itu juga nyaris sama dengan intro lagu cocteau twins, apakah suatu kebetulan? Kebetulan saya kenal betul gitaris band tersebut. Jadi, bagi teman2 yang menyoal tentang plagiat musik, ihwalnya kita lebih dewasa menyikapi hal tersebut. Musik mainstream atau indie memiliki kesamaan suatu karya bagi penciptanya, mungkin segmen dan marketnya yang berbeda.......... perlu disadari kita harus bisa menghargai bentuk karya cipta seseorang walupun sungguh sulit bagi kita mengakui itu sebagai masterpiece bagi si empunya karya tersebut.