Pada saatnya tiba, handai taulan pasti akan tahu, dan mengerti apa yang mereka cari di dunia.
Tanpa disadari pun, bila kehendak menginginkannya, ya sudah pasti terjadi.
Terkadang kita selalu melemahkan arti apa yang kita miliki, bahwa sesungguhnya itu
berdampak sangat baik bagi diri kita.
Sekecil apapun yang kita punyai, tak berharga sama sekali, bila kita tidak mensyukuri apa
yang telah kita raih.
Kerap kali, kita lupa apa yang telah kita hasilkan itu sangat berarti bagi diri pribadi, apalagi buat
orang banyak.
Tak perlu dipungkiri, sekecil apapun kau mendapatkannya, terimalah dengan tangan terbuka,
bahwa semua itu karunia yang telah Dia berikan padamu.
Manusia, merasa selalu kekurangan dengan apa yang telah dimiliki, padahal kita tahu baik harta
dan semua hal yang bersifat keduniaan, hanya sementara. Ya, sementara!!!!
Saya mencoba untuk sedikit bercerita tentang seseorang yang merasa kurang pede, padahal ia
bisa membuktikannya, bahwa ia mampu.
ini ceritanya :
Ia : "Mas, aku tuh, mau tanya, tapi sebenarnya saya malu mas!!!!"
Saya : "Tak usah malu, coba cerita aja!"
(dengan sedikit gugup, ia memberanikan untuk bicara)
Ia : "Anu mas, saya mau curhat, tentang anu mas..." (sedikit canggung dengan logat
Jawanya)
Saya : "Anu apa .... "(sedikit penasaran)
Saya : "Kalau mau cerita, yang jelas dong!" (dengan nada sedikit menekan)
Ia : (Kelagapan)
Ia : "Oya mas..." (memberanikan diri)
Ia : "Gini mas, saya tuh mau tanya, saya ganteng ngak sih mas?" (dengan muka belongo ke
arahku)
Saya : (Saya bergumam dalam hati)
Saya : "Ya ampun, kiraian apaan!"
Saya : "Gini wan, kamu mesti percaya diri, kok hal seperti itu dipermasalahkan!"
Ia : "Gini mas, aku ndak tahu ya, kok tiap aku ketemu wanita, kok pada buang muka ya!"
Saya: "Kamu tahu ngak sebabnya kenapa?"
Ia : "Ya, ndak tahu toh mas!"
Saya: "Ya, gimana saya mau kasih tahu, kalau sebabnya aja kamu tidak tahu!"
Ia : "Tapi mas, temenku pernah bilang, bahwa saya tuh norak mas!"
Saya : " Nah, itu kamu tahu sendiri jawabnya!"
Ia : "oh gitu ya mas ya!" (sambil garuk kepala)
Seraya ia pergi meninggalkan diri ini.
Perlu disadari dari adegan di atas, bahwa kita terkadang tidak bisa menempatkan diri kita di
posisi di mana kita berada, maksudnya kita hidup bersosialisasi harus bisa mengikuti
perkembangan zaman, bukan berarti korban mode, tetapi kita harus menyesuaikan diri kita
dengan lingkungkan di mana kita berada.
Maka dari itu, maknailah arti hidupmu dengan sesungguhnya................