Senin, 03 Mei 2010

Hidup Memang Lucu, Selucu Roman Picisan


Kalau Kita Ingat Kata Lucu, Pasti Yang Ada Dalam Benak Kita, Sesuatu Hal Yang Dapat Membuat Kita Tertawa Terbahak-bahak, Lepas, Atau Sampai Kita Mengeluarkan Air Mata Betapa Lemasnya Badan Dibuatnya, Karena Gara-gara Tertawa. Badut Yang Biasa Menjadi Penghibur Adalah Bentuk Kelucuan Yang Sangat Menarik Dengan Dandanan Yang Dapat Membuat Orang Terhibur Dengan Tingkah Polahnya. Lain Halnya Yang Terjadi Di Dunia Pada Saat Ini, Terkadang Kita Menjadi Subjek Dari Kelucuan Kita Sendiri, Tanpa Disadari. Adakalanya Kepalsuan Tingkah Laku Manusia Ataupun Kemunafikan Menjadikan Suatu Hal Yang Lumrah Kala Dirinya Menjalani Kesemuan Harinya Dengan Membuat Segala Sesuatunya "Baik-baik Saja"
Pengakuan Tentang Arti Dari Sebuah Kebenaran Menjadikannya Salah Tafsir. Saya Coba Menuturkannya Lewat Dialog Dua Insan Yang Bisa Dibilang BERMAIN AMAN DI ZONA NYAMANNYA MASING-MASING

(Diceritakan Dua Orang Yang Dapat Dibilang "Berteman" terlibat Dalam Pertikaian Seru Di Beranda Belakang Halaman Kost Si Wanita, Sebut Saja Aku Adalah Si Sederhana, Lalu Si Pria, Sebut Juga Saya Adalah Si Misterius)


Aku : (Dengan Emosional) "Kamu Tau Ngak, Sudah Lama Aku Tuh Mau Bilang Sama Kamu Orang, Please Deh Jangan Ngerasa Ke-geer-an Gitu Kalau Jalan Ama Aku!" (Sambil Menghempaskan Badan Dengan Muka Yang Merah Abis Kena Sinar Mentari Siang Itu) Saya : (Terkejut, Terperangah Dan Langsung Menyambar Perkataan Si Aku Tadi "Ke-geer-an, Maksudmu? Eh, Non, Ngaca Dulu... (Sambil Berdiri Lalu Meneruskan Perkataannya) Mungkin Kamu Yang Suka Ama Aku Kali Ya? (Dengan Mimik Muka Sedikit Sinis) Aku : (Tertawa Lepas) "Hahahahaha.... (Puas Banget) " Ngak Salah Tuh Ngomong?" Saya : (Terheran) " Sekarang Saya Tanya Balik, Kamu Bisa Bilang Ke-geer-an Kalau Jalan Ama Kamu, Dari Mana? Atau Kamu Yang Bikin Cerita Bahwa Aku Yang Suka Ama Kamu, Padahal Kamu Sendiri Yang Karang Ceritanya!!! Ayo Ngaku!!!" Aku : (Membuang Muka) " Ngak Ah, Tapi Perasaanku Bilang Gt, Soalnya Waktu Kita Jalan, Pas Nyebrang Jalan Kamu Pegang Tangan Aku. Ya, Aku Ngerasa Kamu Suka Ama Aku, Kamu Perhatiaan. (Menundukkan Wajah Cantiknya) Saya : (Tersenyum Miris) " Oh Itu... Toh.... Ya, Kamu Gmn Sih, Itu Mah Wajarkan Kalau Pria Memerhatikan Dan Melindungi Wanita (Sok Bijaksana) "Kamu Jangan Mengartikan Lain Soal Hal Itu" Aku : (Hatinya Terperanjat) " Oh... Kirain... Ya, Aku Ngak Biasa Aja Kayak Gt..." (Tidak Meneruskan Kalimatnya) Saya : (Sambil Menghampiri Dan Memegang Pundak Wanita Itu)
" Sudahlah... Lupakan... Kita Kan TEMAN Ngak Baik Ribut Soal Ini. Yuks, Kita Beli Makan Dulu, Laper Nih (Seraya Menarik Tangan Wanita Itu Menuju Seberang Jalan Kostan Di Mana Tukang Mie Ayam Sudah Sigap Menunggu Pelanggannya)


(Dalam Hati Saya Menyimpan Sejuta Tanya, Pada Dasarnya Ia Sangat Ingin Menjadi Seseorang Yang Istimewa Bagi Si Aku, Ia Rela Mengorbankan Perasaannya Karena Kriteria Si Aku Yang Terlampau Di Atas Standar (Kriteria Pria Idaman) Lalu Si Aku Pun Merasa Menerima Petir Di Siang Bolong, Pada Awal Pengharapannya Bahwa Si Saya Benar2 Menyukainya, Dengan Memerhatikan Dirinya. Hidup Memang Lucu Kawan, Terkadang, Kita Sulit Untuk Jujur Pada Diri Sendiri. Tapi, Yang Perlu Kita Yakini, Pada Saatnya Tiba, Kita Akan Menyadari Akan Kebodohan Kita Sendiri Tentang Arti Sebuah PENGAKUAN)