Lanskap berbalut angin sendu
seiring langkah kaki menghujam sepi
nanar bola mata tak beriak
hanya puji yang menghantarnya
larut bersambut terbit lalu hanyut
diam itu saja yang terjadi
tidak ada pembenaran yang terjadi
ia sejumput memandang congkak
dia rasa yang tahu
berbisik insan memadu
puritan hati lambat menyambut
lara jika bebat melintasi
sudi mulia raga menepi
kasih sabit memendam rindu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar