Kamis, 02 April 2009

masih ada yang peduli dengan EYD?

EYD diberlakukan mulai tanggal 17 Agustus 1972 yang merupakan ejaan bahasa Indonesia hasil penyempurnaan dari ejaan-ejaan yang pernah berlaku di Indonesia, yaitu Ejaan CH.A Van Ophuysen, dan Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.

Mungkin kita pernah lupa apa yang pernah diajarkan oleh guru bahasa indonesia, tentang penggunaan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), tapi ada juga yang sampai saat ini masih ingat apa yang telah ditransform ke otak kita.

Tapi, kadang kala kita masih saja sedikit lupa, atau tidak menghargai kaidah bahasa. kerap kali saya menemukan tulisan di artikel di media massa, baik harian koran X, majalah terkenal X, yang sangat disayangkan, editorialnya sepertinya lupa mengedit dan menyunting kata- kata, yang sebenarnya hal kecil bagi mereka, tapi bagi pemerhati bahasa itu sangat tidak mengenakkan. saya ambil contoh, kata SEKEDAR yang sering digunakan, seharusnya SEKADAR, karena dalam bahasa indonesia tidak ada asal kata KEDAR.

Penutur bahasa yang baik tidak dilihat dari skills bahasanya saja, tetapi harus mampu memilih diksi atau pilihan kata yang sesuai dan tepat karena bahasa memiliki rasa.

oleh sebab itu marilah kita pelihara dan lestarikan bahasa nasional kita agar tetap tumbuh dan berkembang dan dapat menjadi aset kebanggaan bangsa jika ia dapat menjadi bahasa internasional. insya allah

Tidak ada komentar: